Nama ku
lenny, dari aku lahir aku di tinggal oleh ibu ku saat melahirkanku. Usia ku
19-tahun aku tinggal bersama nenek dari ibuku, yang kudengar ibu ku di tinggal
menikah saat mengandung ku 7-bulan. Ayahku suka mabuk-mabukan, dan suka sekali
berjudi bahkan main gila dengan wanita lain.
Yang
kudengar dari nenek ku “ emak”. Ayah ku menikah dengan janda muda memiliki 2
anak, dan jarang terdengar kabar berita lagi dari ayah ku semenjak usia ku
7-tahun, bahkan aku pun tidak pernah melihat foto ayah kandungku.. yang nenek
simpan hanya foto ibuku.
Aku di
besarkan oleh nenek ku yang biasa ku panggil “emak”. Kita hidup dengan keadaan
yang pas-pas an. Nenek ku berprofesi sebagai pedagang nasi uduk yang berdagang
di depan rumah. Alhamdulillah nenek ku bisa men-sekolahkan ku sampai SMK. aku
tinggal hanya bersama nenek ku seorang.. kadang semasa SD aku iri dengan
teman-teman ku yang di jemput dan di tunggui sampai pulang sekolah.. rasanya
aku ingin merasakan hal seperti itu.. tapi aku tetap bersyukur terkadang nenek
lah yang perhatian dengan ku, aku tidak pernah malu bahkan merasa janggal walau
terkadang teman-teman SD ku suka berkomentar tentang nenekku, yang di bilang
dekil dan suka tuli.
Aku justru
kasihan, nenek ku lebih bertanggung jawab di banding ayah ku yang mau saja
mengurus anak yang bukan darah dagingnya.
Aku memiliki
sahabat yang bernama sumi. Dia cukup trend dalam pergaulannya, handphone nya
canggih.. kameranya bisa ada cahayanya.. bahkan terkadang aku melihat dia
memiliki uang yang jumlah nya cukup banyak. Sumi adalah sahabat SMK ku dulu..
dahulu dia tidak seperti ini, bahkan sumi belum bekerja..
Aku belum
sempat dia kerja apa..
Pada suatu
hari summi mengajak ku berjalan-jalan ke mall. Aku jarang ke mall, sekali dua
kali aku kesana hanya datang ke acara ulang tahun teman ku yang suka di rayakan
di restaurant mall.
Karena
jarang aku jalan-jalan ke mall, maka aku meminta izin kepada emak. “ mak, lenny
boleh gak ikut summi jalan ke mall, katanya sih mau nemenin summi belanja mak”.
Jawab ku sambil memegang tangan kanan nenek.
Nenek pun
mengizinkan dan berpesan jangan pulang terlalu malam. Aku pun dan summi mencari
taxi..
Aku berkata
pada summi .” mii, kamu yakin naik taxi? Kan mahal sekali.. nanti uang mu habis
loh”.
Summi hanya
tersenyum dan menyetopkan taxi di depan jalan.
Dan di
perjalanan aku hanya memandangi jalanan serta berbincang-bincang dengan summi.
Tiba di
mall, summi asyik memasuki toko-toko baju, sepatu, tas dan alat make up. Awal
nya aku canggung, karena saat aku lihat harga nya sangat mahal..
“sum, banyak
sekali belanjaan mu apa kamu tidak sayang ? lebih baik kau tabungkan lah uang
itu untuk biaya kuliah “. Jawab ku menasihati nya..
“ tenang aja
len, aku punya uang tabungan ku sendiri.”. sambil menunjukan kartu atm nya dan
memasuki nya kedompet.
Setelah
selesai berbelanja, aku dan summi makan di salah satu restaurant..
Aku canggung
sekali, karena makanan nya belum pernah aku makannya.. rasanya kalau aku punya
uang, aku ingin sekali mengajak nenek kesini..
Fikir ku
dalam hati.
Saat aku dan
summi asyik makan, ada seorang bapak-bapak kaya menghampiri kita berdua. Aku
fikir orang itu kenal kepada summi.. ternyata orang itu ingin mengobrol dengan
summi dan aku.. saat berkenalan
Summi
mengucapkan namanya bernama “ milka”. Aku kaget, memang nya nama summi ada
milka nya ?. aku diam dan tersenyum kebingungan di depan bapak kaya itu..
setelah mereka asyik berbincang summi memberikan aku uang 200-ribu rupiah untuk
naik taxi pulang.. aku bingung, mengapa summi mau di ajak jalan dengan pria baru
itu.
Lalu
sesampai dirumah, aku masih terfikirkan tentang summi yang mengaku namanya
milka sambil tertawa kecil.
Nenek ku
yang panik karena aku datang telat langsung cemas melihat ku turun dari taxi
tanpa summi. Lalu aku jelaskan kepada emak.
“ duh, kok
pria kaya itu baik sama summi ? memangnya siapa summi len?” jawab emak.
“ aku tidak
tahu mak.. sudah aku yakin summi aman bersama pria kaya itu”. Jawab ku
Keesokan
hari nya summi mengajak ku ke mall dan melakukan hal yang sama..
Yang ku
perhatikan, mengapa pria kaya itu beda lagi wajahnya.. lagi-lagi aku di
pulangkan sendiri dengan upah 200ribu
Sudah hampir
1 bulan aku menemani summi ke mall.
Dan pada
hari itu aku coba menayakan kepada summi, kerja apa sebenarnya summi, karena
uang nya tidak pernah habis dan selalu kenalan dengan pria kaya yang
berbeda-beda..
Summi
awalnya tidak jujur, tetapi aku coba tegaskan. Dan aku cukup iri melihat
barang-barang summi yang sangat mahal dan bagus-bagus.
Akhirnya
summi menawarkanku pria kaya berkenalan dengan ku.
Aku bertanya
pada summi.. mengapa akan hal ini, summi hanya berkata .” kamu mau kan
barang-barang mahal?”. Ucapnya singkat. Aku pun mengiyakan.
Saat aku
kenalan dengan pria yang bernama “Burry”. Dia hanya mengajak ku makan siang dan
upah 500 ribu. Aku kaget, karena aku diberikan uang sebesar itu. Aku akan
membawa uang ini untuk emak.
Sesampai
dirumah, emak menanyakan uang dari mana itu.. aku berkata sejujurnya kalau aku
diberikan Cuma-Cuma dengan teman summi.
Emak
berpesan .” berhati-hatilah kepada orang baru yang belum pasti kau kenal”.
Sambil mengusap rambutku..
“ tenang
mak, lenny tetap jaga diri tenang saja”.
Ucapku
meyakinkan nenek.
Keesokan
hari nya summi mengajak ku bertemu dengan pak burry di mall. Lalu pak burry
membelikan ku handphone yang sangat bagus sekali.. serta membelanjai ku apapun
yang aku mau.
Aku dan
summi senang sekali memutar-mutarkan mall.
Dan kami
berdua di antar kerumah dengan mobil mewah nya.
Aku dan
summi berbagi cerita tentang barang milik kami berdua.
Nenek pun
menghampiri kita berdua .” len, uang dari mana kamu belanja banyak seperti
ini”. Aku dan summi terdiam, dan aku menjelaskan kepada emak. Kalau teman summi
yang membelanjakan semuanya.
Summi pun
dengan tidak enak hati karena emak tidak menegur summi, malah langsung pergi.
Aku yang
sering sekali jalan-jalan ke mall dan belanja bersama pak burry sehingga lupa
kepada nenek. Terkadang aku asyik dengan gadget baru ku.. dan sering mengbentak
nenek yang suka berbicara yang tidak-tidak tentang summi.
Aku sangat
marah ketika emak berkata .” hati-hati len, summi itu banyak yang bilang, dia
menjual diri nya untuk mendapatkan apapun”. Ucap emak
Aku yang
mengenal summi tidak pernah menjual dirinya depan ku, ku bantalah nenek serta
pergi sambil membanting pintu dari rumah dan pergi kerumah summi.
Pada malam
itu, aku tidur bersama summi. Dan keesokan hari nya aku bertemu dengan pak
burry..
Summi
menjelaskan tentang diriku bertengkar dengan nenek. Akhir nya pak burry
memberikan kunci apartement tempat miliknya.. aku kaget, dan seketika aku
memeluk summi dan berniat mengajak nenek.
Tetapi summi
berkata .” lenyy!!!!! Lo tuh jangan ajak nenek lo!!. Biar aja nenek lo jagain
nasi uduk nya sama rumah nya yang mau reyot!”. Ucap summi
Dan pak
burry hanya tersenyum sambil berkata .” mau atau tidak kunci ini”. Aku pun
berfikir tentang nenek.. tetapi summi terus mengasutku untuk mengambil kunci
apartement pak burry.
Dan akhirnya
aku ambil kunci nya..
Setelah
sesampai di apartement milik pak burry, pak burry menawarkan sebuah mobil sedan
untuk ku. Agar tidak buang-buang uang untuk kemana-mana.. summi yang coba
mengambil kunci mobi itu langsung memberikan kepada ku dan mengiyakan semua
nya.
Aku yang
tidak mengerti apa-apa hanya terdiam manis.
Sudah
5-minggu aku tidak pulang kerumah nenek, sehingga aku melupakannya karena
jadwal belanja ku bersama summi.
Pak burry
ber-usia 45-tahun, dia memiliki perusahaan besar di jakarta utara. Awalnya aku
tidak curiga. Tetapi malam itu malam yang mengerikan untukku..
Pak burry
masuk ke apartement ku dengan alasan ingin bertemu dengan ku. Aku yang sangat
canggung karena tidak pernah bersama pria dalam rumah berdua apalagi yang lebih
tua dariku.
Pak burry
mencoba menyentuh pundakku dan membelai rambutku, sempat ku tolak.
Dan
ketolakan ku yang membuat pak burry semangat dan penasaran.
Aku coba
menghindar dan beralasan ingin mengambil air minum untuknya, pak burry mencoba
menarik tangan ku dan coba duduk disampingnya. Aku yang sangat canggung tidak
ingin di perlakukan seperti ini. Dan terlontar kata pak burry berkata .” summi
berkata, kamu tidak pernah pacaran ya?”. Dengan senyum terpaku ku jawab iya..
pak burry mengatakan satu hal lagi .” baguslah, jadi kamu tidak pernah di gauli
oleh mereka”. Ucap pak burry yang merabah paha ku.
Aku langsung
melepasakan tangan nya dan beralasan aku mengantuk.
“ kamu
ngantuk ? yaudah bobok yuk sama aku”. Jawab pak burry yang membuat ku sangat
jijik.
Aku coba
menghindar dan tidak mau tetapi di paksa oleh pak burry. Aku coba melawan dan
ternyata pak burry mengikat tangan ku ke kasur dan membukakan bajuku. Maka
terjadilah hal yang tak ku inginkan.
Aku hanya
menangis dan menangis..
Keesokan
hari nya summi datang ke apartement ku.
Aku
bercerita bahwa aku sudah tamat untuk menjaga diriku.. summi tersenyum dan
bercerita, bahwa diri nya adalah simpanan para lelaki juga. Tetapi summi mau di
sewa dengan pria lain. Beda dengan diriku yang hanya pak burry saja. Maka dari
situ aku mengerti uang dari mana summi dapatkan. Summi terus mengajarkan aku
dan membiasakan aku untuk mendapatkan uang lebih.
5-bulan pun
tak terasa aku menjadi simpanan pak burry, dan aku tidak canggung untuk di
gauli oleh nya. Terkadang aku sendiri yang memintanya.
Summi dan
aku sangat bahagia melakukan hal seperti ini. Barang-barang ku sangat mahal dan
bagus pula. Suatu hari pak burry mengajak ku menikah dan mencoba memiliki anak
dari ku. Tetapi aku takut karena dirinya yang memiliki isteri dan anak. Aku
takut akan hal itu..
Dan pak
burry mencoba meyakinkan dan mempermudah semuanya. Aku pun canggung dan berkata
bahwa aku memiliki nenek yang ada di rumah dulu ku, aku dibesarkan oleh nya dan
aku pun tidak bisa tanpa izin dari nya.
Pak burry
mencoba berfikir lebih lanjut lagi.
Waktu
berjalan terus menerus..
Aku dan
summi sedang berjalan-jalan di mall tiba-tiba dikejutkan oleh seorang perempuan
yang cukup tua lebih 15 tahunan dari ku. Karena usia ku yang beranjak 20-tahun
ini. Aku kaget dengan tiba-tiba ibu itu berkata bahwa mengenal budi atau tidak.
Aku membalikan pertanyaan kepada summi, dan summi berkata tidak mengenal nya
lalu berjalan mendului ibu itu. Lalu ibu itu berkata .” kau lenny kan ?”. aku
dan summi membalikan badan dan menghampiri ibu itu. Aku terkejut mengapa ia
mengenali ku.
Dan ia
mengancamku untuk menjauhi suaminya. Aku yang masih bingung dengan ibu itu
hanya mengiyakan dan bergegas pulang. Sesampai di rumah aku menelfon burry dan
menjelaskan ibu-ibu itu di mall. Karena yang ku kenal burry adalah burry,
dialah satu-satunya yang bersamaku. Mungkin saja ia mau menarik summi. Karena
summi lah yang berkencan dengan pria berbeda. Aku pun mengabaikannya..
3-bulan
berjalan lah waktu, burry dan aku mencoba menikah tetapi tanpa sepengetahuan
emak. Awalnya aku sedih, tetapi bagaimana lagi? Ini perintah dari pak burry..
Aku
memanggilnya dengan sebutan “mas”.
“mas, terus
di pernikahan kita nanti mau siapa yang waliin aku”. Ucap ku memeluk dirinya
dengan manja
“tenang
saja, kamu tidak perlu khwatir dengan pernikahan kita.. yang terpenting, kau
akan memberikan ku anak yang tak pernah ku miliki dari istri ku”. Ucap nya
sambil memeluk ku.
Aku coba
menahan pelukannya dan berkata “ memang mas tak punya anak?”. Ucap ku
Dan dia
hanya menggelengkan kepala. Dan berkata “ aku menikah hampir 20 tahun tetapi
tidak di berikan anak, maka dari itulah aku menikahi mu”. Ucapnya
Tak terasa
aku akan menjadi isteri dari pak burry, tanpa sepengetahuan isterinya.
Pernikahan kami sederhana, kami nikah sirri. Yang di datangkan dari wali palsu,
saksi ( simmi dan pak denny sahabat baik pak burry ) dan penghulu.
Lewat sudah
pernikahan kami dan aku menjalankan menjadi isteri simpanan nya.
Mas burry
berjanji, jika ia ingin aku mendatangi emak. Aku harus memiliki anak darinya.
Waktu pun
terus berjalan seiring waktu.
Mas burry
pun membelikan aku apartement yang lebih bagus dari sebelum nya. Saat waktu
berjalan terus.. aku merasakan mual dan tidak enak dibagian belakang pinggul
ku. Mas burry menyuruhku mencoba alat test dan menunggu hasilnya di sofa bed.
Dan aku keluar dari toilet sambil mengejutkan dari nya, bahwa aku hamil. Mas
burry memeluk ku dan merasa bahagia atas kehamilan yang aku rasakan.
4-bulan aku
mengandung bayi dari mas burry dan mencoba menagih janji nya untuk bertemu
dengan emak.
Saat itu aku
datang kerumah emak bersama mas burry. Tetapi mas burry hanya di dalam mobil
menunggu ku.. aku datang tetapi terlihat sepi, aku memanggil “emak, makk”. Tapi
tak terdengar siapapun di dalam rumah.. aku terus mencari sambil menangis dan
berteriak memanggil nenek.
Tiba-tiba
dari luar aku dengar suara ibu surijah tetangga ku memanggil nama ku dan
berkata dari mana saja kamu sambil nada yang marah. Aku mengatakan kemana emak.
Ibu surijah hanya mengabaikan ku dan keluar, aku pun menarik ibu surijah dan
dia berkata .” tunggu kamu disini !”. ucapanya membuat aku panik, aku takut
emak kenapa-kenapa karena hampir 2-tahun aku meninggalkannya.
Ibu surijah
hanya memberikan aku sebuah amplop dan berisi kertas. Dan dia duduk di depan
ku..
Saat aku
baca surat di dalam amplop. Dengan berisi
“. Cucukku
yang cantik, maafkan emak atas kelalaian ku sebagai nenek yang tak bisa menjaga
satu-satunya perhiasan dalam diriku.. dan aku adalah salah satunya tempat yang
aman untuk mu, kau tak punya saudara lagi. Ibu mu meninggal, ayah mu lama tak
nampak.. dan dari pihak keluarga mereka hanya adalah aku yang masih setia ikut
campur urusan rumah tangganya, ibu mu adalah anak satu satunya yang ku miliki
dan kau lah satu-satunya teman hidupku.. kakekmu meninggal saat kau berusia 2tahun.
Cucuku lenny, mungkin tak banyak ku menulis disini, emak sering memberi tahu mu
bahaya nya orang di luar sana. Emak takut sangat takut ketika kau meninggalkan
ku sendiri, kau lebih memilih hidup mu bersama orang lain dibanding bersama ku
yang membesarkanmu, andai saja kau disini. emak ingin sekali meminta maaf
karena membentak mu pada malam itu. Cucuku, aku memang tak bisa membahagiakan
mu, aku tak bisa membelikan barang bagus karena kau tahu emak hanya pedagang
nasi uduk. Usia emak sudah sangat tua, emak bersyukur melihat mu tumbuh dewasa
dengan wajah cantik dan pintar. Cucuku, satu hal yang ku sembunyikan darimu
tentang ayahmu. Kau tak pernah tahu bentuk wajah ayahmu, karena ku takut kamu
membenci nya kelak nanti. Karena ketika kau menemukan dirinya, mungkin kau akan
membutuhkanya jika tidak ada emak menemani mu lagi. Rumah ini memang reyot,
mungkin kau malu tinggal bersama emak yang sudah pikun dan tua. Emak selalu
mendoakan mu, suatu hari kau pulang kerumah dan niat meminta maaf. Tenanglah
nak, kau sudah ku maafkan sejak malam itu. Dan harus kau tahu, aku tak bisa
meninggalkan harta benda ketika kau pulang.
Emak kangen
lenny”.
Seketika aku
menangis membacanya dan bertanya kepada bu ijah kemana emak.. sambil menangis
dan membukuk di pangkuan bu surijah..
Ibu surijah
spontan menangis dan mengusap rambutku dan berkata “ emak meninggal 2 minggu
yang lalu nak, saat itu ia mencoba minta tolong kepada yadi anak ibu untuk
menuliskan hal itu untuk memberikanya kepada mu”. Aku pun menangis dan
menangis, karena merasa lama mas burry keluar dari mobil dan menuju kearah ku..
tiba-tiba bu surijah teridam dan terbangun dari bangku dan berkata “
budiiiiii.. budiiiiii “.
Aku pun
menengok yang bu surijah panggil mengapa buddi. Dan aku kebingungan dan
membenarkan kekeliruan bu surijah “ bu, itu burry suami ku bukan budi”. Tiba
tiba bu surijah lemas dan berkata “ suami mu?”. Aku makin bingung dan bertanya
kepada mas burry. “ mas !! ada apa sebenarnya yang terjadi ? mengapa bu ijah
memanggilmu buddi? Dan ibu-ibu yang bertemu dengan ku itu memanggil mu buddi
juga ??”. ucap ku dengan nada yang tersedak-sedak.. mas burry pun mendatangi bu
ijah dan meminta maaf, dan mengatakan apa yang terjadi pada emak. Di jelaskan
lah oleh bu ijah, bahwa emak meninggal karena kanker usus besar yang
menggrogoti tubuhnya sehingga tak sanggup untuk bertahan hidup.
Aku sangat
sedih dan terpukul, tiba-tiba bu ijah menampar mas burry. Dan berkata, “.tega
sekali kamu ! sudah kau tinggalkan dinar saat 23tahun lalu dan kau telantarkan
anak yang dikandung dinar, lalu setelah 23-tahun kedepan kau menikahi anak
kandung mu sendiri!!”. Ucap bi ijah yang membuat ku shock tiba-tiba. Mas burry
membalikan badan dan menyetuh tangan ku lalu karena perasaan tak percaya aku
melihat amplop yang berisi foto mas burry dan ku lihat memang itu benar, ayah
ku. Astaga apa yang telah ku lakukan, aku menikah dengan ayah kandung ku
sendiri. Aku tak tahan sambil menangis dan berlari kedalam rumah bu ijah.. mas
burry adalah buddi. Yang memiliki isteri memiliki 2-anak tetapi bukan dari
darah daging mas burry. Aku hancur mendengarnya. Lalu aku minta bi ijah
mengusir mas burry..
Aku menangis
dan bi ijah menenangkan ku.. “ aku harus apa bi?? Anak ini adalah anak mas
buddi.... dia adalaaahh”. Terhenti sambil mengingat emak dan aku pun terus
menangis..
Aku tidak
tahu, mengapa takdir ku harus begini?? Mengapa tidak nenek memberi tahu ku
tentang ayah??rasanya aku ingin cerita kepada sumi. Lalu aku hampiri kerumah
summi, dan kata orang tua summi. Summi sudah 1-bulan yang lalu di penjara karena
narkoba.. aku lemas mendengarnya.. dan ku nyalahkan handphone, ternyata mas
denny memberi tahu bahwa mas burry bunuh diri dengan menabrakan diri nya ke
jalan tol.
Aku lemas,
dan aku terus menangis atas penyesalan ku. Aku tak punya siapa-siapa.. terlintas
wajah nenek.. nenek lah yang selalu menemani ku.
5 bulan
mendatang.. Ternyata aku melahirkan anak dari ayah kandungku.
Aku tidak
punya pilihan lain selain merawatnya hingga remaja, tanpa seorang ayah sebagai figur seorang bapak.
The end